Sebuah pulau kecil di Provinsi Kepulauan Riau yaitu Numbing yang terletak di Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten
Bintan dengan luas Wilayah 53 km² yang berbatasan dengan Sebelah
utara dengan Desa Kelong dan Desa Mapur, Sebelah selatan berbatasan dengan Senayang,
Sebelah barat dengan Desa Mantang Besar, dan Sebelah timur dengan Laut Cina
Selatan. Pulau numbing adalah pulau yang
cukup padat penduduknya dengan jumlah penduduk sekitar 4000 jiwa yang mayoritas
pendatang dari daerah Sumatra dan Jawa.
Beberapa waktu yang lalu kami berkesempatan mengunjungi pulau ini. Untuk
sampai disana membutuhkan waktu kurang lebih satu jam menggunakan pompong atau
perahu mesin dari Kijang, tepatnya di Pantai Impian Barek Motor. Dalam waktu
sehari hanya ada tiga pompong untuk menyeberang kesana. Sebagian warga desa numbing melakukan
aktifitas ekonomi di kijang untuk jual beli.
Mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berbelanja di Kijang karena
selain lebih murah juga lebih lengkap apalagi untuk warga yang berdagang kebutuhan
pokok di pulau ini. Sehingga setiap hari
sangat padat penyeberangan di pelabuhan dari numbing ke kijang dan sebaliknya.
Setelah pompong kami merapat di pelantar
pelabuhan, saat itu kami berlabuh di salah satu pulau di numbing yaitu Gin
besar. Pulau numbing sendiri tediri dari
tiga pulau yang dihuni yaitu Gin Besar, Gin kecil, dan Numbing. Kemudian kami menyusuri jalan dari pelabuhan
yang merupakan pusat dari pulau tersebut menuju ke rumah-rumah penduduk. Sangat mencengangkan jalanan disana hanya di
aspal sekitar pelabuhan saja dan sisanya hanya jalan tanah kerikil dan sempit. Kebetulan kami menginap di rumah dinas salah
satu guru SMA Negeri di pulau tersebut yang jaraknya cukup jauh ditempuh dari
pelabuhan. Sepanjang jalan hanya hutan
pohon karet yang terhampar luas tanpa aspal dan penerangan. Sebagian besar wilayah di pulau numbing dipenuhi
oleh lahan pohon karet karena disana terdapat perusahaan karet yaitu PT.
NUMBING JAYA. Perusahaan itulah yang
menjadi tumpuan bagi penduduk numbing sendiri dan juga pendatang sehingga
menjadi tujuan utama bagi setiap orang yang mengadu nasib di pulau ini. Sebagian besar penduduk numbing hidup dengan
bekerja di perusahaan karet tersebut.
Karena Perusahaan memberikan kesejahteraan yang layak untuk warga yang
mau bekerja di PT. NUMBING JAYA.
Siapapun warga numbing dengan latar belakang pendidikan apapun bisa
dengan mudah diterima sebagai karyawan di perusahaan tersebut.
Selesai meyusuri hutan pohon karet sampailah
kami di rumah dinas guru yang terletak di SMA Negeri 7 Bintan. Tempat tinggal guru memang terletak tidak
jauh dari tempat mereka mengajar.
Rumah-rumah dinas Guru disana adalah bantuan pembangunan dari Kabupaten
dan Provinsi. Ternyata memang belum
banyak pembangunan yang dilakukan disana sebagian besar masih hutan dan
lahan-lahan kosong. Pada SMAN 7 bintan
saja hanya terdapat 2 (dua) ruang saja tiap kelasnya. Bahkan disana belum ada listrik kecuali dari
tenaga genset desa, itu pun hanya dari dari pukul 18.00 sampai pukul 23.00
saja. Selebihnya warga disana melakukan
kehidupan sehari-hari tanpa penerangan. Sungguh
ironis terkadang, sebuah pulau yang sudah cukup berkembang dan padat penduduk
tetapi belum teraliri listrik sepenuhnya.
Maka dari itu banyak warga yang lebih memilih menempuh pendidikan di
kota dikarenakan masih kurangnya fasilitas pendidikan disana. Bahkan banyak anak-anak disana kurang
bersemangat melanjutkan sekolahnya karena pemikirannya yang masih sangat sederhana. Meraka beranggapan tidak sekolah pun masih
bisa diterima bekerja di Perusahaan karet disana. Selain itu masih kurangnya juga perhatian
para wali atau orang tua dalam mengamati pendidikan anak-anaknya karena
kesibukannya mencari nafkah keluarga.
Pulau numbing sebenarnya memiliki potensi
alam yang cukup besar dan bisa digali.
Salah satunya adalah sangat layak bila dapat dijadikan objek wisata
bahari. Bebatuan dan pasir putih pantai
disekitar daerah Busung Kerani Gin Besar sangat cocok dibangun resort untuk
wisatawan berlibur. Ada sekitar 20 (dua puluh) hektar lebih yang bisa dijadikan
wilayah pariwisata. Pasir dan lautnya
yang biru belum tercemar dan memiliki daya tarik tersendiri.
Inilah salah satu dari ribuan pulau di
Kepulauan Riau. Pulau Numbing yang
sangat banyak menyimpan potensi tetapi masih kurang adanya ketertarikan dari
pihak pemerintah daerah untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan fasilitas
untuk kehidupan masyarakat kedepan. Saat
ini yang hanya bisa dilakukan warga hanyalah menjaga kelestarian potensi alam
dengan cara mereka sendiri dan dengan fasilitas yang seadanya.

0 komentar:
Posting Komentar