Terkikis kehidupan baruku, baru
tersadar saat ini sudah lama jari ini tidak menari-nari pada keyboard meniti
dan melangkah huruf demi huruf menyusun suatu makna. Peri ini cukup lama bersembunyi dari dunia
imaginasinya bukan karena sengaja melupakan hanya saja peri ini sedang malu
untuk sekedar mengekspose coretannya ke media.
Jarinya tetap menari dengan
penanya di atas kertas yang tidak terpublikasi.
Peri ini cukup sadar untuk lebih adil membagi waktunya di dunia
imaginasi dan dunia realita. Satu kesimpulan
darinya ternyata dunia imaginasi lebih
indah karena semua mengalir tulus tanpa ada kepura-puraan dan kebohongan. Welcome duniaku yang tulus…
22 Jan 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar