10 Des 2017

Kelu III

Aku sedang melihat ke langit

Memejamkan mata sambil mengecup doa

Jika kau lihat seribu bintang berkedip

Itulah yg aku mohon kepada Tuhanku

Tanpa kau meminta

Kelu II

Bagaimana aku bisa lupa

Jika kau tanpa batas

Masih saja membuka kata

Jika aku saja yg selalu bergegas

Entah kapan masa

Cerita lalu akan pergi lekas

Kelu I

Kenapa jari ini mulai kelu

Demi sekedar menyapamu lewat kata

Atau kau sudah tanpa malu

Menyapaku lewat nyata ?

8 Nov 2017

Senja

Sudah lama tak menyapamu lewat kata

Jika lewat senja bagaimana

Ataukah sudah terlalu larut

Demi sekedar berbisik tanpa raut

11 Okt 2017

Tuntas

Aku berpura lupa kala hujan terlihat usai

kunikmati saja teduhmu dibalik jemari

jika saja rintiknya belum tuntas

Seperti apa lantas..



17 Sep 2017

Ciut

Seperti kemarin-kemarin

Saat kian merangkak maju

Seolah tertiup angin

Terbang laju tanpa pacu


Bersila lugu bertatap harap

Jika masa berkenan menyendat

Dalam asa menjelma kerap

Atau menciut seakan penat



10 Sep 2017

Diam

Kala mengendap menapaki

Jalanan yang pernah kususuri 

Jemari kokoh tanpa duri

Sehangat disanding mentari pagi


Rengkuhan bahu tak bersyarat

Dalam pikat mata lalu lekat

Tertarik terdekap tanpa sekat

Rasa tulus yang dirasa pekat


Masih mengerling dalam diam

Bagai akar lama terpendam

Kau yang tak bergumam

Masih kucinta diam-diam

29 Agu 2017

Sela

Pasir ditepi-tepi pantai berbisik manja

Bersama ilalang pun merunduk berkenan 

Kala matahari bersinar secerah tak terkira

Kita tergoda suguhan cuaca keheningan


Tanpa sela dilewatinya dengan lekas

Begitu saja mengalir pelan

Hingga tak terlintas akan membekas

Lalu sela bergegas 


Kita perna tanpa sela

Dalam alunan canda gemas

Seketika nila memecah asa

Dan sapa kembali berkemas



20 Agu 2017

Penjaja rasa

Dia yang selalu taat

Menjajakan kepedulian

Terpaku satu keping rasa

Lalu perlahan terhibur dan membaur

Sececah sepi tersisip keriangan

Terusik tanya tanpa sanggah

Tidak semestinya ada

Kau berlalu








13 Agu 2017

Buih Pagi

Bagai melupakan rahim ibu

Menjauhi wujudmu

Apalagi tidak mengecupmu di pagi hari

Buihmu masih tertinggal disudut bibirku bersama sejuknya pagi

21 Jul 2017

Tersipu

Diujung bangku kunikmati kau berlalu semacam debu

Tenang kadang tersipu dan hampir tersapu

Tertepis rindu yang membatu


16 Jun 2017

Duri

Kau serupa duri yang tercipta pada tangkainya

Melindungi elok tiap kelopaknya

Lalu kita berpadu ke taman-taman bunga itu

Kau masih duri pelindungku




4 Jun 2017

Dilema

Hari dilema

Aku terjebak didalamnya

Mereka sibuk saja dengan dunia

Entah apa guna

Masih saja melantangkan yang fana

Biarlah saja sesuka mereka

Suatu hari nanti ditanya

Bersaing demi apa

Tersisa hanya sia-sia


Kemarin yang berserakan disini

Aku masih menyusunnya lagi

Mungkin lusa atau esok hari

Jika mimpi-mimpi bisa kembali

Kau pasti tidak sendiri

Ada aku atau tidak sama sekali







2 Jun 2017

Rintik hujan

Bersama rintik hujan dan sisa dongeng tentang pelangi

Kau dimana?

Tenang

Kala sunyi mengeja perlahan

Dari setiap jeda pada koma

Dalam kata lewat makna

Dan dari titik lantas rindu

Kau tetap tenang tak tersirat

Naifnya kau masih saja

Jadi tuan pada tiap baris sajakku




10 Apr 2017

Gravitasi

Jika aku dan jarak adalah sebuah partikel

Beserta seklumit massa pada semesta

Lalu gravitasi menyapa

Hingga pecah sebagian rindunya


Dinamika

Aku tidak pernah memanjakan angin

Dia akibat tiap kali rumput bergoyang

Aku pun tidak pernah dimanjakan angin

Saat semauku ingin kesejukan dikala terik

Hanya saja dia selalu beriringan

Beserta dinamika 


26 Mar 2017

Aku mau

Katanya merengek

Aku ingin kembang gula

Lalu merayu

Aku mau boneka

Esoknya menangis

Aku minta pelangi

Tanya saja waktu

Jawabnya..

23 Mar 2017

Kata Senja

Jiwa mulai pegal memikul gelisah yang menyapa kala senja

Dari kejauhan senja yang hangat

Masih berharap menyapaku lirih

Senja berbisik diujung gelisah

Andai saja dia lebur dalam pikulan

Aku tidak sekedar menyapa saja

Aku akan tersenyum dan merangkulmu

Jika hujan masih saja mengusik senyumku

Mohonlah kepada hujan menutup cerita

Lalu pelangi berkedip mesra antara hujan, "kata senja."





9 Mar 2017

Sekilas rindu

Kita membeku dalam kalbu
 Melambi senyum sendu terpaku
 Menuai teduh sorot matamu
 Aku cuma rindu

26 Feb 2017

Dan Pelabuhan

Aku masih tertegun duduk di dermaga kadang berpikir kadang menghela tentang kemarin atau hari ini
karena sejarah atau masa depan sendau gurau, lambaian tangan,   hempasan tali, para penjaja, aroma air laut, kilaunya ombak
Kenapa Kata tanya itu Masih selalu berputar dan betah saja
Kenapa disini kataku Asing

22 Feb 2017

Halusinasi

Di tepi halusinasiku
Ku dapati bayang-bayang kegilaan lalu
Aku sedang duduk bersenandung
Menepis kadang menghalau
Apakah anda sedang menyapa lirih
Tetapi atau terapi Entahlah

7 Feb 2017

Mata dan hari

Entah kenapa matahari selalu menyukai pagi antara sahutan ayam berkokok girang dan sedikit bulir embun disela-sela daun
Mereka seakan berseri lalu menyapa
Dia disudut sana yang sibuk dengan kopi hitamnya
Aku disini mencanduinya

31 Jan 2017

Mata dan jeda

Lalu dua pasang mata berada pada satu titik temu
Ada jeda sejenak
dan Tuhan berkehendak

semu

Apakah kesemuan yang semu
Jika harapku hanya
Dipetikkan kebaikan yang benar saja

4 Jan 2017

Mesin Waktu

Jika mesin waktu dihadapanku pun 

aku tidak berselera menyentuh tuasnya 

apalagi berteleportasi ke masa lampau

demi memperbaiki ketidakbenaran

aku lebih suka seperti larva 

bermetamorfosis menjadi indah 

hingga menjadi kupu-kupu

 

Coretan Peri Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang