Seperti sejuknya yang menghidupkannya dan menyuburkannya hingga menjadi hijau dan mewangi. Seperti sudah terlena terbujuk oleh kesejukannya yang terkadang semu.
Burung-burung itu hanya memandanginya dari ranting-ranting pohon seberang sana. Seperti tak menghiraukan tapi menyampaikan pesan.
Terkadang juga hujan meneteskan air tidak tanpa kejelasan, bukannya hanya air yg dia punya. Dan ia semakin ranum dan wangi, ia bertanya kepada burung kemana angin sejuk itu? "Akankah dia akan kembali menyejukanku dengan hembusan-hembusannya yg tidak pernah aku kenali?". "Burung- burung hanya berkicau tak jelas dan tak dimengerti".
Kembali dia bertanya kepada hujan. Dan hujan hanya menjawab dengan senyuman dan tetesan airnya. Hingga akhirnya angin kembali menyapanya dengan kemarau.
Ia yang ranum menjadi kecoklatan hampir layu. Tapi masih selalu ada hujan ataupun ditambah sedikit pelangi hingga ia hijau kembali.
0 komentar:
Posting Komentar