17 Des 2014

Si Nduk

"Nduk..",suara itu masih terngiang.  Dulu begitu malasnya tiap kali mendengarnya, pasti ada sesuatu sesudahnya.  Belikan rokok, cabutkan kumis ubanku, catkan rambutku, bla..bla..bla, tak lupa dengan kata penutupnya, "nanti beli jajanan diwarung wes".   Panggilan semasa kecilknya hingga waktu itu.  Suara besar dan menggema yang paling ditakuti sekaligus dirisaukan saat itu.    Hanya dengan matanya yang melotot dan suara besarnya  bisa sangat mengkerut dibuatnya.  Dengan perut buncit dan rambut gondrong ikalnya. Itulah dia sosok yang selalu dirindukan.  Hingga saat itu genggaman tangan hangat terakhirnya meremas tanganku dengan tenaganya yg paling maksimal.  Isyarat saat kata tak berpihak lagi padanya.  Nduk.. maaf bapak pergi duluan.  Itulah yang bisa ku artikan.  Ini 20 Des, Si nduk yang selalu merindukan makan ayam goreng setiap hari jadimu dan mencabut kumis ubanmu.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Coretan Peri Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang