Sak wijining dino lahir sebutir telur dari pasangan terlarang si boneka kayu dan orang-orangan sawah. Dia hidup sendiri karena tidak lama setelah dilahirkan ayahnya si orang-orangan sawah tertiup angin tornado dan menjadikan tubuhnya patah berkeping-keping. Tidak lama itu ibunya yang sebuah boneka kayu sakit-sakitan memikirkan sepeninggal ayahnya, perlahan ibunya digerogoti rayap dan menyusul sang suami. Si anak sebatang kara ini yang biasa dipanggil dollpino hidup seorang diri disebuah gubuk tua pinggir sawah. Dia terkadang sedih melihat keanehan dirinya yang tidak sama dengan teman-teman lainnya. Pada suatu pagi yang cerah saat dia sedang duduk termenung dipinggir sungai ada suara dari atas pohon yang memanggil-manggil namanya. "Dollpino.... dunia ini terlalu singkat untuk kau ratapi. " Siapa kamu?tau apa tentang diriku, jawab dollpino". "Aku sangat tau tentang dirimu sejak kau menetas dari cangkang telur itu, jawabnya. "Aku peri yang selama ini mengikutimu, aku peri tosca, jawabnya memperkenalkan diri. "Kenapa kau mengikutiku selama ini, aku cuma makhluk aneh yang terasingkan dari dunia".
Setelah pertemuan dihari itu mereka bersahabat saling membantu dan saling melengkapi. Mereka berdua hanya makhluk minoritas dinegerinya tetapi dengan ketulusan yang mereka miliki, dunia yang mereka pikir selama ini seperti neraka menjadi begitu indah bagai disurga. Andai dunia nyata ini bisa seperti itu, mungkin tak akan ada lagi perang perebutan kekuasaan, tahta, harta. Memuakkan sekali mendengarnya, jika manusia bisa seperti dollpino yang lugu dan tulus atau seperti peri tosca yang tidak punya sifat iri & dengki hanya menolong saja yang ada diotaknya. Tapi kenyataannya dunia ini panggung sandiwara bukan negeri dongeng atau dunia khayal yang melulu tentang happy ending, yang indah-indah, yang baik-baik. Inilah aku dan negeriku.
8 Jun 2014
Parodi Negeri Dongeng
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar