2 Sep 2022

KEAJAIBAN SABAR BAGI KEBAHAGIAAN KELUARGA

 

Rumah Tangga  adalah suatu kondisi dimana terdapat perbedaan dua latar budaya, pendidikan, social dan ekonomi yang tidak sama antara suami dan Istri.  Perbedaan ini menjadi kondisi ibarat pisau bermata dua, dapat berjalanan beriringan tetapi juga dapat memicu konflik perselisihan.

Dalam mengarungi bahtera rumah tangga, sering kita temui perbedaan latar budaya , social, ekonomi dan pendidikan dari suami istri menjadi mudahnya pematik dalam sebuah konflik,yang bahkan berujung dengan perceraian.Hal-hal sepele karena perbedaan kebiasaan dan pandangan sangat memungkinkan menjadi penyebab konflik antara suami istri.Padahal, bila kita pandai menyikapi permasalahan  yang muncul tidaklah akan terjadi pertikaian.  Perbedaan itu sesungguhnya adalah suatu yang telah ditetapkan  yang pencipta yang bersifat niscaya dan tidak dapat di hindari.Perbedaan karakter kepribadian yang tidak ada dalam satu rahim dan pola asuh keluarga yang berbeda, tentu saja banyak perbedaan diantara keduanya.Kesadaran dan kesabaran akan menyikapi perbedaan antara suami istri tersebutlah, yang mampu menyikapi perbedaan dan meredam pertikaian.

Sebagai Pasangan Suami Istri  kita harus memahami perbedaan-perbedaan tersebut.  Pintunya adalah hati, sehingga terbuka sikap untuk memahami dan menghargai pasangan dengan seluruh sikap dan perilakunya,menyadari tidak adanya manusia yang sempurna yang terbebas dari cela.Dengan begitu, maka kenyamanan dalam rumah tangga akan terwujud.

Perlu senantiasa latihan terus menerus melepaskan ego dengan sabar, selalu mengalah dan meminta maaf, karena mengalalah bukanlah kalah tetapi itu salah satu kemuliaan hati sebagai bukti Kesabaran. Ada beberapa keajaiban dari kesabaran bagi kebahagiaan keluarga antara lain: Pertama,masalah rumah tangga mudah terpecahkan.  Kedua,Tidak mudah pusing dengan mampu melihat solusi dengan segera. Ketiga, tidak muncul masalah baru karena dapat memprediksikan kemungkinan akibat yang akan timbul dari masalah yang sedang dihadapi. Keempat,mudah menemukan hikmah dan mencernanya dari permasalahan yang timbul serta menghindari penyesalan yang tak berujung.

            Dengan bersabar saat menghadapi masalah ,kita semakin dewasa dan kuat dalam pola pikir dan tindakan sehingga permasalahan rumah tangga akan memberikan kita banyak pelajaran tentang kehidupan.

 

Belajar menulis

Ria Purwantari

Tema : Keluarga

 

1 Sep 2022

Maaf Bukan untuk dipinta


 

Sore Ini, sepulang kerja seperti biasanya langsung melakukan aktivitas bersih-bersih  jiwa dan raga agar segar segala yang mendera  kegundahan dalam hati.Ya hati, segumpal darah yang menyimpan segala rasa mempengaruhi keseluruhan diri meski semua telah bersih .Rasa yang menganjal hati membawa pikiran kilas balik kebelakang adanya .

Hari yang melelahkan  dengan pekerjaan tetapi membuat diriku bahagia bercanda dalam membahas sesuatu yang menghasilkan keputusan serius di  ruang rapat. Sampailah ada yang menyapa Maaf ibu, ada dua orang tamu yang ingin bertemu ibu begitu staf memberitahu. O baik , terimakasih jawab ku. Setelah selesai di ruang rapat aku segera menuju ke ruang kerja ku dengan menyapa ke dua tamu dan berkenalan karena aku belum mengenal mereka sebelumnya, dan bertanya apa yang dapat dibantu seperti biasanya bila menerima tamu. Bagai listrik bertegangan tinggi ,emosi ku redam karena tamu tersebut menanyakan hal yang menurut ku salah dan tidak tepat untuk ku apalagi jauh dari ketidak benaran informasi. Ketika balik bertanya dari mana asal informasi yang mereka dapat yach… tersebutlah satu nama, nama teman lama dulu dan  dia tidak layak sebagai teman untuk saat ini, sambil mikir kog begitu jahatnya yang mengaku teman setelah terakhir bertemu untuk sebuah pertolongan yang tidak dapatdi tunaikan.

 Diri ku adalah orang yang selalu berpikir positif karena malas membebani hal rumit di benak, hanya dengan kejadian ini mereset “ Bukan kesalahan apabila kita berteman sama siapa saja  tetapi akan menjadi kesalahan apabila kita tidak menyeleksi teman, itu tepatnya! membuat diriku akan berhati hati apabila ada teman lama yang bertahun tahun kita tidak pernah temui dengan tiba tiba menemui kita dengan manis seta mencari sela pemanfaatan. Nah loh apa ini nama nya trauma ?...atau penuh dendam kebencian seperti dalam Drama ? he he ….

          Hai mama….. aku tersadar, sambil memeluk tangan nya menggapai ku. Ku pandang sesuatu yang aneh di lengan bocah imut. Bertanya ada apa ini dek kog biru,kena apa ,bagaimana ,cerita dong? pertanyaan bagai tembakan di jawabnya hanya, saya jatuh di Tarik teman ma… siapa namanya dek?  kuatir ada yang membulinya …. Napa enggak marah dek dibuat begitu? apa temannya minta maaf?.

      Tak kuduga Jawaban bocah imut itu, sudah lah ma…saya sudah memaafkannya jawaban nya santai. Maaf itu tidak diminta tapi memaafkan yang yang paling penting timpal ayahnya mengingatkan seperti kisah Rasullulah dan nabi Yusuf AS. Terima Kasih sang Maha pengatur segalanya, melalui Bocah Imut menggemaskan engkau menyadarkan ku untuk memaafkan….

 

 

Ria Purwantari

Belajar Menulis

Tema            : Memaafkan

Pesan Utama : Membebaskan diri dengan memaafkan

 

 

 

 

 

1 Des 2019

Kopi Pagi

Pagi dia sepahit kopi

Tetapi selalu membuat candu

dan melahirkan rindu

Sore dia sesendu senja

Terlalu indah hingga memecah gundah

Malam dia sehening kalbu

Teramat dingin tak terengkuh 

Sekian tentangnya

Aku bersila diseberang pelangi 

seusai hujan..

31 Agu 2019

mengemas rindu

Bersama pagi kukemas rindu yang beserakan dihalaman rumah kampung halamanku
Rindu-rindu itu sudah kususun rapi subuh tadi bersama dengan baju-baju lalu kumasukkan dalam koper hijau kesayanganku

Aku pulang ibu..

Nanti ku kan kembali lagi bersama rindu-rindu 

yang telah kusemai dalam pot-pot yang kala senja kusirami bersama senyummu.

Doakan aku selalu ibu...
Aku menyayangimu...





30 Agu 2019

Mengeja Cinta

Kau yang pernah bercerita 
Tentang cinta yang begitu dalam
Tentang rasa yang setia
Dan tak luput terbakar imaginasimu
Kau yang masih saja memonyongkan bibirmu
Kala seseorang makin mendekat
Yang nyatanya hanya sebatas kerabat
Kadang terlalu protektif
Kadang terlalu objektif
Kau pernah melaluinya begitu saja
Kau ini apa..?
Apa ini sebuah permainan anak-anak
Kau terlalu seperti anak kecil yang marah saat aku memberi gula-gula pada lainnya
Hingga kini aku masih saja mengeja dan mengeja
Tentang kau dan cinta yang pernah kau sebut nyata


20 Jul 2019

Rasa Dengan Gula

Jika kali ini semua kau buat menjadi pahit
Tiap pagi pun aku sudah terbiasa mencandui rasa tanpa gula
Aku selalu mencintai segala manis beserta pahitnya
Ku harap kau memahaminya
Rasa yang tak pernah kusesali
Meski kau letak hatimu disini hingga kini
Yang terkadang ku enggan menyentuhnya
Kau masih saja merasuki waktuku tanpa sadar
Bibir ini yang selalu memintamu hingga bergetar
Entah kapan semesta menyeru satu
Ku tau letihmu sudah bersarang
Mungkin bersama waktu kau akan berlalu
Aku yang masih saja mencoba berlari perlahan
Kuharap semua berhenti sampai sini
Walau kadang hati ini berkata jangan
Dilubuk yang paling dalam ku bergumam
Jika kau masih disana tanpa egomu
Aku didepan dermaga dengan senyum lega
Segera kunikmati rasa dengan gula

Untuknya

Kurasa semesta membisikkan cerita
Tetiba dada ini sempit terhimpit
Semalam ku bermimpi kau berlari
Bersama daun-daun beserta angin
Berpaling lalu hilang lenyap
Mendadak sunyi dan sepi
Harap bumi masih menopangku kuat
Dan gravitasi masih memihakku
Jika kau senang aku pun tenang
Pinta ku hanya semestinya siap
Kapan pun jika semesta berkata iya untuknya
 

Coretan Peri Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang