Jadi ingat pepatah atau istilah jawa "Lakon Menang Keri" saat seperti ini ya mungkin inilah kata-kata yang paling tepat untuk menghibur diri. Ternyata istilah itu memang nyata terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun terkadang anggapan orang, itu hanya ada dalam cerita-ceria superhero ataupun sinetron melankolis. Setelah coba mempelajarinya ternyata istilah tersebut mengandung makna yang dalam dan luar binasa artinya. "Lakon Menang Keri". Lakon sendiri dalam bahasa jawa adalah pemeran utama atau bahasa kerennya aktor utama, pemeran utama biasanya tokoh yang berkarakter Protagonis yaitu tokoh yang mempunyai sifat baik dan teraniaya oleh lawannya yaitu karakter antagonis. "Menang" kata ini sama artinya dengan juara tidak jauh beda dalam arti bahasa indonesia. "Keri" dalam bahasa jawa berarti terakhir atau bahasa kerennya "the last". Jadi kalau digabungkan menjadi sebuah kalimat adalah "Pemeran Utama Menang Terakhir". Bisa ditarik kesimpulan bila dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat kita berusaha sekuat mungkin untuk menjalani kehidupan yang penuh kepura-puraan bak panggung sandiwara ini, lakukan saja sebaik mungkin dengan legowo saat kita mengalami segala problema kehidupan apapun itu intinya tetap jalani saja dan jadi dirimu sendiri. Disaat sekeliling tidak berpihak kepadamu jangan pernah hilang semangat apalagi putus asa. Ingat saja "Si Kebenaran" masih menyembunyikan dirinya untuk muncul karena dia hanya menunggu waktu yang tepat untuk membelamu. Terkadang kebenaran selalu datang terlambat karena dia sedang mengumpulkan kekuatan dan energinya untuk semaksimal mungkin mengungkap dan menunjukkan siapa kamu sebenarnya. "Lakon Menang Keri" selalu mengajarkanmu arti dibalik kesabaran dan hadiah luarbiasa disetiap endingnya.
16 Apr 2014
11 Apr 2014
Filosofi Lebah
Seperti lebah yang mempunyai sengatan menyakitkan, tapi jgn lupa dia mempunyai madu manis yang luar biasa manfaatnya. Satu sisi saja tidak akan pernah cukup untuk menjadi suatu kesimpulan, selalu ada keindahan terselip dibalik kekurangannya.
6 Apr 2014
Fase Kehidupan
Entah Kau nilai seperti apa ini semua, aku hanya berusaha menjalaninya sebaik mungkin. Memperbaiki yang pernah salah, dan meniadikan lebih baik yang sudah baik. Walaupun semuanya aku selalu merasa jadi yang kalah, tapi jika bisa membuat yang lain tersenyum, bagiku selalu tidak ada yang salah dan yang kalah. Engkau selalu mengajariku tidak pernah mendapatkan apa yang aku mau dengan mudah, sejak kecil aku sudah sangat membiasakan hal ini. Tetapi aku selalu merasakan nikmat yang yang luar biasa saat aku bisa mewujudkannya. Dengan usaha kerasku, keringatku, dan rasa pantang menyerah yang selalu ada dalam diriku. Semakin hari di usiaku yang makin bertambah ini semua semakin sulit, fase-fase itulah yang semakin mematangkan diriku untuk lebih kuat menghadapi kehidupan selanjutnya. Perjalanan ini luar biasa, saat setiap kerikil didepanku bukan sebagai penghalang tetapi sebuah penghias jalanan. Aku bukan malaikat yang selalu sempurna dengan sikap dan perilaku ini, aku juga pernah salah melangkah terseok dalam lubang. Tapi Engkau selalu menarikku lagi dan membimbing jalanku ke arah yang lebih baik. Terimakasih selalu memberi maaf dan mempercayaiku kembali menitinya. Tiada cinta dan kasih sayang yang seluarbiasa ini. Jika perjalananku ini salah aku mohon untuk tetap selalu arahkan dan ajari aku memperbaikinya. Sejujurnya aku lelah sekali didunia realita ini, tapi masih banyak tanggungjawab yang belum aku selesaikan. Aku bukan hambamu yang mudah menyerah, tapi jika Kau ingin aku menyerah sekarang akan ku lakukan. Aku sangat merindukanmu, jika boleh meminta atau jika Engkau ingin memberi. Aku ingin semua imbalan itu untuk orang2 yang aku sayangi ataupun di DuniaMu yang kekal nanti. Ya Allah Ya Rabb ku Sang Maha Cinta terimakasih untuk semua nikmat ini, keindahan, ujian, cobaan, dan apapun itu adalah fase yang sudah Engkau susun sedemikian rupa untuk hambamu agar lebih baik. Engkau yang lebih tau bagaimana endingnya.
4 Apr 2014
Sang Penguasa Hati
Ini sudah melebihi limit waktunya berusaha pergi jauh-jauh dari pandangannya. Waktu yang lalu tidak sesulit ini, prosesnya tidak serumit ini. Entah kenapa sekarang, dia sendiri tidak paham. Sekarang rasanya seperti jauh sekali walaupun dalam prakteknya jarak tidak sejauh nyatanya. Tapi dia tetap masih menyayanginya dengan bait doa-doanya. Minimal lima kali sehari namanya tersebut dalam gerakan bibir dalam pejaman matanya saat memohon ke Sang Penguasa Hati. Bukan untuk disatukan kembali, pintanya cukup untuk selalu beri yang terbaik untuknya. Walaupun tak ada yang tak mungkin di dunia ini, menurutnya ikhlas adalah cara terbaik menyayanginya dari jauh. Sang Penguasa Hati lebih berhak menentukan endingnya.