18 Des 2009

Sekotak Bintang utkmu

by: Thea Moehady

Bila ku tak mampu?
maafkan....
Jika ku tak bisa?
mohon kesempatan...

Jauh diseberang awang-awang
beribu bintang harapan
Terbayang di angan-angan
andai masa kelak
Ku terbang melayang
Bukan karena ku tak sayang
tapi inginku....
berguna di sisimu
jadikan bahagiamu
kembangkan senyummu
petik kebanggaanmu

Pintaku?
Doa dan Cintamu
setia mengiringi jalan langkahku
Hingga ku raih bintang itu
Ku kemas dlm sekotak sayang
lalu ku hadiahkan utkmu

15 Des 2009

"Secrets of Love,Sekotak Cinta Untukmu"

“Aku terlambat lagi, duh.. murid macam apa sih aku ini sudah tidak berprestasi di kelas, tiap hari terlambat sampai guru-guru piket hapal dengan aku dan bosen ngasih hukuman setiap aku terlambat”. Gerutu Kirei sambil menyapu tangga sekolah. “Tapi tak apalah jam pertama ini kan pelajaran pak parno guru kimia yang terkenal paling killer di sekolah”. “Maklum saja sekolah aku kan jauh butuh 1 jam untuk perjalanan naik bus ke sekolah”. Kirei bukan termasuk anak yang cantik tapi cukup menarik untuk di pandang sehingga banyak juga teman-teman dan adik atau kakak kelasnya yang naksir. “Hai, La gimana tadi pelajaran pak Parno?”.tanya Kirei. “Yah biasa lah hobinya itu kumat lagi marah-marah terus tadi”, jawab Ola sambil memasukkan buku kimianya dalam tas. Ola adalah sahabat Kirei sejak SMP. Merekai adalah dua pribadi yang sangat berbeda tapi itu yang menjadikannya sahabat yang saling melengkapi.

* * *

Kirei pulang dengan wajah cengar-cengir. “Duh..tambah manis aja sih mas Rama itu!”,cletuk kirei sambil melempar tasnya ke ranjang. Aku ngefans banget sama mas Rama sejak kecil dia tetanggaku dan teman masa kecilku juga, tapi setelah kami besar kami jadi kurang akrab karena mas Rama itu anak yang pendiam, boro-boro punya pacar temen cewek saja nggak punya. Itulah jadi alasanku kenapa aku jadi takut untuk mengenalnya. Setiap aku berpapasan atau ketemu dia di warung saja sudah bikin hatiku hancur lebur oleh wajah simpatiknya itu, mana mungkin bisa sampai ngajak dia ngobrol. Bisa di bilang mas Rama itu bener-bener tipe suami impian semua wanita. Selain anak yang pintar mas Rama juga anak semata wayang dari keluarga yang cukup berada. Kirei juga percaya kalau cinta tidak pernah memilih dan mengenal derajat jadi siapa tau aja mungkin nanti mas Rama jodohnya. “Huh, tapi aku ini siapa?”. “Berbeda sekali latar belakang kami bisa di bilang bagai si pungguk merindukan bulan. Tapi aku cukup sedikit bangga juga karena dulu waktu kecil kata temen-temenku kalo mas Rama sempat naksir aku waktu SD, ya bisa dibilang cinta monyet gitu deh”. Gumam kirei untuk menghibur hatinya.

* * *

Kring…….kring…….,”ada telpon Rei!teriak ibu dari dapur”. “ Yes, mami”. Kata kirei sambil mengangkat gagang telpon. Di ujung sana ternyata si Arya yang telpon. Arya adalah cowok kedua Kirei setelah dia putus dari temen sekelasnya. Arya anak SMU negeri dekat sekolah Kirei. Dia kenal karena temannya yang mengenalkan dan mencomblangkannya sampai akhirnya jadian. “Rei, ntar malam aku kerumah kamu ya, kangen banget nie”.. “Ya tapi ntar liat dulu ya ayahkku dirumah apa nggak, nanti kalau mau kesini telpon dulu oke!”, kata kirei sambil berbisik-bisik. “Ya udah terserah kamu aja apapun akan kulakukan buat ketemu kamu”, kata Arya bersemangat. “Ya harus gitu dong,bye”, jawab kirei sambil menutup gagang telpon. Hubungan Kirei dengan Arya bisa di bilang backstreet karena ayah Kirei melarangnya pacaran sebelum lulus SMU. Pada waktu itu lagi maraknya free sexs dan hamil di luar nikah dan itu sangat membuat ayah Kirei khawatir pada anak perempuannya yang biasa-biasa aja itu. Bisa di bilang kasihan juga yang jadi pacar Kirei, susah ketemu, jarang malam mingguan, setiap datang kalau kepergok dengan ayahnya selalu disambut dengan muka masam ayahnya yang berkumis.
Apa itu nggak cukup menyaramkan untuk ukuran seorang anak SMU. Karena itulah juga yang membuat Kirei tidak pernah lebih sampai 3 bulan buat pacaran. Tapi itu belum membuat Kirei jenuh atau capek gonta-ganti pacar. Walaupun kirei sering gonta-ganti pacar cinta sejatinya tetap dengan mas Rama yang alim itu, suami idaman semua wanita. Sebenarnya dulu mas Rama pernah bilang sama temennya yang juga teman Kirei kalau dia mau pacaran setelah lulus kuliah. Dan kata-kata itu selalu di ingat Kirei dan di tunggu dengan penuh harapan. Tapi Kirei selalu percaya kalau cinta itu punya rahasia. Jadi kita tidak pernah tahu siapa pasangan sejati kita kelak.. Pikiran Kirei ya santai saja lah toh kirei masih SMU masih panjang jalan hidup dan masa depan.

* * *

Siang itu sepulang sekolah seperti disambar petir di siang bolong ibu Kirei memberitahu Kirei kalau mas Rama akan melanjutkan kuliah di Bali. “Apa bu, mas raka kuliah di Bali. Waduh payah nie!!!”, kata Kirei sambil tersentak matanya melotot. ”Loh..kenapa emangnya? kok kamu kaget gitu!!”, sahut ibu. ”Ohh..nggak papa kok bu.he..he..!!”, jawab Kirei sambil nyengir dan jalan menuju kamarnya. Saat itu Kirei betul-betul kaget dan dia merasa pupus sudah harapannya, hancur semua impiannya selama ini. Tetapi walaupun begitu untuk menepis rasa kecewanya dia tetap yakin kalau jodoh pasti nggak kemana. Walaupun sebenarnya itu hanya kata-kata untuk menghibur dirinya sendiri.

* * *

“Tring…tring…tring….”, hape Kirei berbunyi yang diletakkan di dalam tas sekolahnya. “Halloooo…., da pa Arya?”, tanya Kirei yang ternyata di ujung telpon sana si Arya kekasihnya yang menelpon. “ Rei..gimana ntar malam ayah kamu ada di rumah nggak?”, tanya Arya dengan nada suara penuh harap. “ Oia..aku lupa kasih tau kamu, ntar malam ayahku di rumah tuh, gimana dunk??maaf ya kamu nggak jadi kesini”, jawab Kirei dengan menyesal. “ Huh……..capek aku kalau terus-terusan seperti ini”. “Mau ketemu aja susah apa lagi pergi berduaan. Ini sih namanya bukan pacaran!”, jawab raka dengan nada tinggi dan agak marah. “Terus aku harus gimana??emang keadaanku seperti ini, kamu harus sedikit bisa ngerti aku dong!! Gini aja terus mau kamu apa??”, jawab kirei dengan pasrah. “ Aku udah nggak kuat lagi Rei…coba kalau kamu jadi aku??kita putus aja ya Rei…sepertinya percuma juga di terusin kalau seperti ini”. “Haaaah……PUTUS!!!jadi hanya karena alasan seperti ini aja kamu nyerah!! Berarti emang selama ini kamu ngak pernah bener-bener sayang ma aku. Ya udah kalau itu mau kamu Arya…….!tut…tutt..tuut”. Tanpa memberi kesempatan Arya menjawab Kirei langsung menutup teleponnya karena merasa jengkel. “ Ya sudah lah buat apa aku mempertahankan cowok seperti Arya, gitu aja kok nyerah!” Kenapa dulu bilang cinta. Huuuhh suebel!!”. Gerutu kirei sambil merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. “Kenapa hari ini sangat berat dua orang sudah meninggalkan aku secara bersamaan. Tak apalah setidaknya masih ada sedikit harapan untuk mas Rama. Tuhan semoga mas Rama bisa jadi jodohku”. Tambah kirei sambil berdoa dengan penuh harap.

* * *

Sejak saat itu Kirei sadar untuk mengenal cowok lebih jauh dahulu sebelum ambil keputusan untuk menerima cintanya, dan sejak saat itu juga Kirei memutuskan untuk setia menunggu cinta sejatinya. Bahkan sampai kuliah pun Kirei nggak pernah punya pacar lagi. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk lebih memikirkan masa depan dia dulu. Walaupun dalam hati kecilnya akan tetap selalu setia menantikan mas Rama pujaan hatinya itu. Dia selalu percaya dan yakin akan rahasia cinta itu. “Gimana ya kabar mas Rama sekarang?? Dia udah punya cewek belum ya ?? Terus kapan balik kesini lagi??”. Celoteh kirei sambil menunggu spagethi yang di pesannya di kantin kampus. “ Woooi non!!! Ngelamun apa siy…kayaknya ko serius banget nie, pasti mas Rama kan?hayo ngaku!!!”. Sahut Ola sahabat Kirei yang setia menemaninya dari SMP sampai kuliah. “ Yah nie La.. Aku kangen banget sama mas Rama, gimana ya??”, Jawab Kirei dengan wajah memelas. “ Huh kamu tuh bisanya melamun aja! Usaha donk! Deketin dia atau tembak langsung aja gitu. Dari SMP sampai sekarang kok di pendam terus, apa nggak capek tu hati kamu menunggu tanpa kepastian gitu”. Jawab Ola yang berusaha memberikan motivasi untuk Kirei. “ Tapi nggak mungkin La,.dia sekarang di Bali gimana caranya? Nomer teleponnya aja aku nggak tau”. “Yah…jalan satu-satunya aku harus tungguin dia sampai lulus dan kembali lagi kesini”. “Aku janji nanti waktu dia kembali lagi kesini, aku akan mengungkapkan semuanya, apapun yang terjadi”. “Oia La.. tahun ini kan dia udah kelar tuh kuliahnya. Yess…yess…aku bisa ketemu mas Rama lagi dunk”. Celoteh Kirei sambil jingkrak-jingkrak kegirangan. “ Ehh..Rei..jangan seneng dulu, jangan-jangan ntar sepulang dari Bali dia malah udah punya calon istri!!apa nggak mengerikan tuh!”, Jawab Ola sambil sedikit bercanda menggoda sahabatnya. “Masa sih ? nggak mungkin ahh orang seperti mas Rama seperti itu”. “Dia itu tipe cowok pendiam dan harus cewek dulu yang deketin dia”. Jawab kirei memberi alasan pembelaan diri. “ Ya udah lah kamu berdoa aja Rei.”. Sahut Ola menjawab sambil menarik tangan Kirei untuk masuk kelas karena bel sudah berbunyi.

* * *

Sambil menatap gerimis dari jendela kamarnya Kirei membayangkan gimana caranya mengungkapkan semua perasaan yang dia pendam selama 9 tahun ini. Kirei tambah bersemangat lagi ketika dia mendengar dari ibunya yang juga teman ibu mas Rama kalau Rama di Bali nggak sempat punya pacar karena dia terlalu sibuk dengan kuliah dan juga kerja paruh waktunya di sana. Kirei juga mengkhawatrikan kondisi mas Rama yang kata ibunya kemarin sempet sakit karena kecapean dengan kesibukannya. Ibu Kirei emang informan yang handal dan tahu segala sesuatu tentang Rama karena ibu Kirei dan ibu Rama adalah teman arisan yang sering saling bertukar cerita tentang tingkah polah anak-anaknya. Sambil menunggu kedatangan mas Rama yang beberapa bulan lagi akan datang Kirei menyiapkan segala sesuatunya termasuk mentalnya juga untuk mengatakan sesuatu yang di anggap paling penting dalam hidupnya. Salah satunya juga, akhir-akhir ini dia sering main kerumah ibu mas Rama dan bertanya-tanya tentang apapun tentang Rama. Padahal baru beberapa minggu Kirei baru di kenalkan ibunya dengan ibu mas Raka tapi mereka sudah sangat akrab sekali. Mungkin itulah kelebihan Kirei yang di kenal supel dan mudah menyesuaikan dimanapun dia berada.

* * *

Minggu pagi ini Kirei senang sekali karena dia di ajak kerumah Rama oleh ibunya untuk memasak bersama. “ Giman Rei…bisa nggak potong bawang bombaynya?”, tanya ibu Rama sambil menengok ke arah Kirei. “ Bisa dong tante..ini sih gampang kalau Cuma potong-potong aja, he…he…he…”, Jawab kirei dengan pedenya. “ Tau nggak Rei..?kalau masak spagethi gini tante jadi teringat sama Rama”. Kata ibu Kirei sambil mengaduk saus spagethinya. “Emang kenapa tante?ini makanan kesukaan mas Rama ya??”, tanya kirei dengan penasaran. “ Iya spagethi adalah makanan favorit Rama”. “Loh, kok kebetulan bisa sama ya tante!spagethi juga makanan favoritku loh!”, jawab Kirey dengan bangga. “Oia Rei?pantas saja kamu jago masak spagethinya”, jawab ibu Rama dengan tersenyum. “Gimana ya disana Rama, gizi makanannya tercukupi dan makannya teratur nggak ya??? tante takut kalau dia terlalu sibuk sampai lupa makan, karena dulu dia sering mengeluh sakit perut karena punya maag katanya”, cerita ibu Rama yang berusaha menjelaskan kepada kirei. “ Ouww gitu ya tante..” jawab kirei dengan tersenyum kecil kepada ibu Rama. Setelah acara masak bersama itu Kirei jadi banyak tambah informasi tentang Rama dari ibunya. Cerita tentang masa kecil Rama yang sangat pemalu dan tertutup sampai Rama dewasa yang tumbuh menjadi anak pintar dan sering mendapat beasiswa sekolah.

* * *

Seminggu sebelum kepulangan Rama, Kirei sudah menyiapkan acara penyambutan di rumah Rama yang sudah di rencanakan juga bersama ibu Rama. Dari masakan sampai dekorasi rumah yang seperti apa sudah dirancang sedemikian rupa oleh ibu Rama demi kepulangan anak semata wayangnya itu. “Kenapa ya aku nggak nglakuin ini dari dulu, kenapa baru sekarang aku sadar akan cinta sejatiku. Tapi nggak apalah yang penting aku udah berusaha daripada aku hanya menunggu sesuatu yang nggak pasti. Ini adalah awal dari semuanya. Semanggaaaatttt……..”, teriak Kirei untuk menyemangati dirinya sendiri.

* * *

Sambil makan malam yang saat itu kebetulan menunya spagethi. Kirei sambil membayangkan wajah mas Rama dengan tersenyum-seyum sendiri. Sampai suara ibunya pun tak di hiraukan. “ Kireeeeeeeeeeiiiii…..”, teriak ibunya memanggil namanya. “ Iya ada apa bu?”, tanya Kirei. “ Ini loh ada telpon dari ibunya Rama”. Jawab ibu Kirei dengan nada tinggi karena jengkel. “Oia bu sebentar”, jawab Kirei sambil berlari menuju meja telepon dengan membawa piring spagethinya karena terburu-buru. “ Ya Hallo tante kenapa nie ko malem-malem telepon?”, tanya Kirei dengan wajah heran. Tiba-tiba saja piring ditangan Kirei mendadak jatuh dan berserakan di lantai. Wajah Kirei pun terlihat pucat setelah mendengar suara ibu Rama. “ Ada apa Rei?”, tanya ibunya sambil menggoyang-goyangkan tubuh Kirei yang kaku. Sambil terbata-bata dan menangis terisak-isak, Kirei menceritakan kepada ibunya kalau mas Rama kondisinya kritis di Rumah Sakit Denpasar sana. Besok pagi-pagi sekali ibunya akan berangkat ke Bali untuk melihat kondisi Anaknya tersebut. Tetapi karena besok pagi ada ujian di kampus, Kirei dengan sangat menyesal menolak ajakan ibu Rama untuk berangkat bersama ke Denpasar. Kirei pun berkata dia hanya bisa berdoa dan berharap yang terbaik untuk cinta sejatinya itu. “ Ya sudah lah Rei..jangan menangis terus, besok kan kamu ada ujian jadi persiapkan saja buat besok”. “Kita berdoa saja semoga mas Rama cepat sembuh dari sakitnya”. Kata ibu kirei yang berusaha menghiburnya. Keesokan harinya Kirei tidak konsentrasi mengerjakan soal-soal ujiannya dikampus. “ Sudahlah Rei…kamu tenangkan dirimu. Semua pasti akan baik-baik saja, kamu yang sabar aja ya!”. Ucap Ola sahabat Kirei yang mencoba menenangkan sahabatnya sambil memeluknya dengan penuh kasih sayang. “ Ya…kamu kan tau La, aku sudah menantikan ini dari dulu, kenapa hampir tiba waktunya malah keadaan jadi seperti ini”. Jawab Kirei sambil mengusap air mata di pipinya yang menetes.

* * *

Senja hari itu sambil duduk melamun di teras rumah dengan memandangi rumah mas Rama. Kirei tersentak mobil keluarga mas Rama datang dan di ikuti dengan mobil ambulance di belakangnya. Kirei berlari menuju ibu Mas Rama dan bertanya. “ Gimana tante mas Rama, mana dia kok nggak ada? Terus kenapa ada ambulance di sini. Mas Rama baik-baik saja kan??”. Tanya Kirei dengan wajah penuh tanya dan bingung dengan suasana yang telah di hadapinya pada saat itu. Kemudian ibu Mas Rama tiba- tiba memeluk Kirei sambil menunjuk kearah ambulance yang pintunya mulai di buka. “ Kirei…Mas Rama sudah pulang ke sisiNya”. Jawab ibu Rama sambil mengusap-usap rambut Kirei dan berusaha menenangkannya. Seketika itu pula Kirei terdiam dan tak bersuara apapun, hanya tangisan yang pecah dari mulutnya. Dia merasa sudah tak bersemangat lagi pupus semua harapannya. Senja hari itu tak lagi berwarna jingga tapi sebiru hatinya saat ini. “Inikah rahasia cinta itu?”, kata Kirey dengan suara lirih dengan tatapan matanya yang kosong.

* * *

Saat pemakaman Rama hanya kirei dan ibunya yang terakhir meninggalkan makam. Di depan makam Rama itu pula Kirei mengungkapkan semua yang di rasakannya selama 9 tahun ini di pendam. Ibu Rama pun menjelaskan kepada Kirei bahwa selama ini penyakit yang dirasakan Rama bukan sakit maag tetapi kanker usus, yang selama ini tidak dia rasakan sampai akhirnya menjadi sangat parah. Sebelum Rama meninggal dia sempat sadar dan bercerita sedikit kepada ibunya kalau Rama juga menyukai Kirei sejak masih kecil. Kirei adalah cinta monyetnya yang ternyata menjadi cinta sejatinya pula. Ternyata mereka berdua saling menunggu selama 9 tahun ini. Rama pun juga berencana akan mengungkapkannya setelah dia lulus dan pulang kembali. Ternyata semua berkata lain manusia hanya bisa berencana. Kirei merasa sedikit menyesal karena dia telah membuang-buang waktunya selama ini. Kenapa dari dulu dia terlalu naïf tak menyadari ada cinta sejati yang menunggu di dekatnya. Walaupun hanya bisa mengungkapkannya di depan pusara Rama, apa yang telah di pendamnya. Kirei sangat senang karena Rama bisa menunjukkan cinta sejatinya sampai saat terakhirnya menutup mata. Kirei bagai mendapat hadiah sekotak cinta yg terbungkus dengan pita cantik sangat indah tanpa tau isi dan rasa di dalamnya. Kalau memang ini akhir Rahasia Cintaku. Aku bersyukur karena bisa mengenal apa itu cinta sesungguhnya. Kisah Kirei dan Rama akan selalu menjadi Rahasia Cinta mereka.


---------THE END---------

11 Des 2009

GerimisMu

Oleh : Thea Moehady

Bening air turun dari langit
Gemerciknya bagai alunan
Aroma tanah semerbak
Terasa sejuk di rasa
Terasa indah di pandang
Tuhan..
GerimisMu..
Begitu sempurna di rasa
Menyejukkan dunia
Yg kering tanpanya

Keabadian

Oleh : Thea Moehady


Ketika kau teguk manisnya rasa
Bagai candu mengulanginya
Terbuai indah mempesona
Sayang sesaat saja
Layaknya hidup ini
Keindahan duniawi tak ada yg abadi
Hanya cinta Ilahi
Hingga saatnya nanti
Kau kan teguk
Keabadian Surgawi

My HeRo

Oleh : Thea Moehady

Matahari meredupkan sinarnya
Senja berganti malam
Ku cium wangi dunia
Pelukmu hangatkan diriku
Kasih sayang selalu
Manjakanku setiap waktu
Berkorban demi hidupku
Hingga ku tegar berdiri
Kata Cinta tak cukup berarti
Melukiskan semua
Jasamu terpatri di hati
Seandainy masih ada sisa waktu
Tapi bisa apa
Doaku menemani keabadianmu

Kata Ayah

Oleh : Thea Moehady


Kata Ayah...
Tebar kebaikan ke semua
Karma baik
Akan menunggumu

Kata Ayah...
Tolong yg membutuhkan
Dewa penolong
Akan menantimu

Kata Ayah...
Berteman tak memilih
Teman sejati
Akan memelukmu

Kata Ayah...
Jadilah Wanìta mandiri
Ketegaran
Akan melindungimu

Alone

Oleh : Thea Moehady


Bintang bulan
Tak terpisahkan
Merpati putih
Terbang berpasangan
Harap malaikat kecil
Mengkhayal dlm kesepian
Tak berujung menanti
Hadirnya malaikat pujaan
Atau tetap seperti
Edelwheis
Sendiri di kedinginan

Bunga Tidur

Terhanyut rasa
membawa ke dunia khayal
begitu bahagia
yg tak tau ujungnya
mencerahkan jiwa
saat alami dilema
dlm mimpi bagai peran utama
spt dlm khayal
menjadi nyata
seandainya ada nyata
ku tak tau hrs pilih apa
 

Coretan Peri Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang